Perkembangan Teknologi Alat Pancing Ikan Kuno ke Modern

Teknologi Terbaru Bidang Perikanan Memancing telah menjadi Kegemaran dan membuat teknologi tinggi dalam beberapa dekade terakhir. Saat ini, bahkan nelayan berekreasi menggunakan sonar, umpan canggih dan berbagai teknologi baru lainnya dan teknik untuk membuat hasil tangkapan mereka. Terlepas dari semua ini mainan baru telah di kembangkan, namun teknologi dasar yang digunakan untuk benar-benar menangkap ikan tetap sangat konsisten selama ribuan tahun, seperti

Tombak Ikan

Tombak telah digunakan selama ribuan tahun untuk berburu ikan dan mamalia air maupun dapat digunakan untuk berburu di darat. Perangkat yang paling sederhana adalah tombak atau tridents yang kegunaannya yaitu dibuang atau ditusuk ke bawah untuk menusuk dan mengambil mangsa. Dalam kasus tombak, tombak melekat pada tali yang digunakan untuk mengejar ikan paus terluka sampai habis. busur juga digunakan untuk mendorong tombak, seperti sekarang dengan tombak dapat memancing masih baik sebagai olahraga dan (dalam kasus penangkapan ikan paus) kegiatan komersial.

Kait ikan

Kait ikan adalah teknik memancing modern yang lebih penting dengan akar kuno. Jauh sebelum mereka mengembangkan keterampilan logam-kerja, berbagai suku akan busana kait dari tanduk, abalone shell, tulang atau apapun yang lain yang tersedia. Seperti kait modern, alat-alat nelayan kuno bisa mengejutkan khusus dan canggih. Sebagai contoh, abalone kait ikan melingkar digunakan oleh suku Chumash of California yang khusus dibentuk untuk menjerat menggigit, bawah makan ikan, menurut Cara Primitif.

Ajumawi Ikan Perangkap

Beberapa nelayan kuno yang digunakan arsitektur untuk membuat penetasan primitif berdasarkan pemahaman perilaku ikan. The Ajumawi suku timur laut California diburu pengisap Sacramento di sungai Pit menggunakan metode ini. Mereka akan membuat kandang dinding luar di sekitar mata air dingin dengan pembukaan ikan untuk masuk. Ikan pemijahan akan merasakan air yang datang dari pembukaan dan secara naluriah berenang melawan arus air ke kandang untuk bertelur. Setelah ikan berada di dalam, kandang ditutup dengan batu, log atau kano dan orang-orang bisa tombak atau jaring ikan, atau bahkan meraup mereka di keranjang dari air dangkal. Setelah nelayan mengambil tangkapan mereka, mereka akan membuka perangkap untuk memungkinkan ikan untuk melanjutkan pemijahan.